Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Makalah Akhlak Terpuji dan Macam-macamnya

Contoh Makalah Akhlak Terpuji dan Macam-macamnya
Akhlak terpuji : image:Pixabay
Cariduit-dot -- Salah satu misi Rasulullah saw diutus Allah SWT kebumi ialah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlak adalah pendidikan paling utama sebelum berbagai ilmu masuk kedalam diri kita. Apabila akhlaknya baik pertanda bahwa ilmu yang telah kita dapatkan bermanfaat. Rasulullah saw sebagai pengemban misi perubahan akhlak maka prilaku dan gerak gerik rasulullah saw merupakan panutan bagi semua umat manusia. Akhlak rasulullah adalah alquran sehingga wajib kita mencontoh akhlaknya.

Karena akhlak sangat penting maka perlu pembahasan materi akhlak, baik akhlak terpuji maupun tidak terpuji. Disini saya hanya memberikan contoh makalah Akhlak terpuji dan macam-macamnya. Jika anda membutuhkan, silahkan bisa kopi paste makalah dibawah ini.

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kata akhlak berasal dari dari bahasa arab khuluq yang jamaknya akhlak yang artinya  perangi atau budi pekerti. Ukuran akhlak itu baik atau buruk adalah motif  yang mendasari perbuatan dan tindakan dan adanya petunjuk yang mengatakan itu baik  berdasarkan firman Allah dan sabda Rasul saw. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti benar tentang segala sesuatu tindakannya hanya mengharap ridha Allah SWT.

Akhlak merupakan masalah yang sangat penting dalam islam. Seseorang dapat dikatakan berakhlak ketika dia menerapakan nilai-nilai islam dalam aktifitas hidupnya. Jika aktifitas itu terus dilakukan berulang-ulang dengan kesadaran hati maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik. Akhlak merupakan perpaduan antara hati, pikiran, perasaan, kebiasaan yang membentuk satu kesatuan tindakan dalam kehidupan. Sehingga bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang jelek dan mana yang cantik dan hal ini timbul dari fitrahnya sebagai manusia.

Hati nurani manusia selalu mendambakan dan merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah Swt.

2. Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian dari akhlak terpuji ?
  2. Apa saja yang termasuk akhlak terpuji ?
  3. Bagaimana penerapannya dalam kehidupan?

3. Tujuan Penulisan
  1. Bentuk penyelesaian tugas kenaikan golongan Akidah Akhlak
  2. Menjelaskan akhlak terpuji dan macam-macam akhlak terpuji
  3. Mengetahui penerapan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Akhlak

Akhlak menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa arab (اخلاق) jamak dari kata خلق yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat.

Sedangkan menurut istilah akhlak didefenisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
  1. Menurut Al-Ghazali, segala sifat yang tertanam dalam hati yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan.
  2. Menurut Ibnu Maskawaih, akhlah adalah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan (sebelumnya).
Jadi menurut saya ilmu akhlak ialah ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah laku manusia kemudian memberi hukum/nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk sesuai dengan norma-norma akhlak dan tata susila.

2. Pengertian Akhlak Terpuji

Akhlak terpuji disebut juga akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah, artinya segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk al-qur’an da al-hadis. Diantara istilah yang mengacu kepada yang baik misalnya al-Hasanah, Thayyibah, Khairah, Karimah, Mahmudah, Azizah dan al-Birr.

Keutamaan akhlak terpuji disebutkan dalam hadist salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu dzar dari Nabi Muhammad saw, yang artinya:

“ wahai abu dzar! ‘maukah aku tunjukan dua hal yang sangat ringan dipunggung, tetapi sagat berat ditimbangan (pada hari kiamat kelak?)’, Abu dzar menjawab, ‘hendaklah kamu melakukan akhlak terpuji dan banyak diam. Demi Allah yang tanganku berada digenggamannya, tidak ada makhluk lain yang dapat bersolek dengan dua hal tersebut” (H.R Al-baihaqi)

3. Macam- Macam Akhlak Terpuji

1. Husnuzan

1.1 Pengertian Husnuzan

Husnuzan secara bahasa berarti “berbaik sangka”  lawan katanya adalah su’uzan yang  berarti berburuk sangka. Husnuzan adalah cara pandang seseorang yang membuatnya melihat segala sesuatu secara positif, seorang yang memiliki sikap husnuzan akan mempertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih dari prasangka yang belum tentu kebenaranya.

Husnuzan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
  1. Husnuzan kepada Allah, ini dapat ditunjukan dengan sifat tawakal, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.
  2. Husnuzan kepada diri sendiri, ditunjukan dengan sikap percaya diri dan optimis serta inisiatif
  3. Husnuzan kepada sesama manusia, ditunjukan dengan cara senang, berpikir positif dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga.
2.1 Macam-Macam Husnuzan
 
1. Husnuzan Kepada Allah SWT.

Salah satu sifat terpuji yang harus tertanam pada diri adalah adalah sifat husnuzan kepada Allah, sikap ini ditunjukan dengan selalu berbaik sangka atas segala kehendak Allah terhadap hamba-Nya. Karena banyak hal yang terjadi pada kita seperti musibah membuat kita secara tidak langsung menganggap Allah telah tidak adil, padahal sebagai seorang mukmin sejati semestinya kita harus senantiasa menganggap apa yang ditakdirkan Allah kepada kita adalah yang terbaik. Seseorang boleh saja sedih, cemas dan gundah bila terkena musibah, akan tetapi jangan sampai berlarut-larut sehingga membuat dirinya menyalahkan Allah sebagai Penguasa Takdir. Sikap terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan cara segera menata hati dan perasaan kemudian meneguhkan sikap bahwa setiap yang ditakdirkan Allah kepada hamba-Nya mengandung hikmah. Inilah yang disebut sikap husnuzan kepada Allah.

Sebagai seseorang mukmin yang meyakini bahwa Allah Maha Tahu atas apa yang terjadi terhadap hamba-Nya, karena itu kita semestinya berpikir optimis, yakin bahwa rahmat dan karunia yang diberikan Allah kepada manusia tidak akan pernah putus. Sebagaimana Firman Allah Swt :
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Dan rahnat ku meliputi segala sesuatu” (Q.S.Al-A’raf : 156).

2. Husnuzan terhadap Diri Sendiri

Perilaku husnuzan terhadap diri sendiri artinya adalah berperasangka baik terhadap kemampuan yang dimilki oleh diri sendiri. Dengan kata lain, senantiasa percaya diri dan tidak merasa rendah diri di hadapan orang lain. Orang yang memiliki sikap husnuzan terhadap diri sendiri akan senantiasa memiliki semangat yang tinggi untuk meraih sukses dalam setiap langkahnya.

3. Husnuzan terhadap Sesama Manusia

Husnuzan terhadap sesama manusia artinya adalah berprasangka baik terhadap sesama dan tidak meragukan kemampuan sesama muslim. Semua orang dipandang baik sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya, sehingga tidak menimbulkan kekacauan dalam pergaulan. Orang yang ber-husnuzan terhadap sesama manusia dalam hidupnya akan memiliki banyak teman, disukai kawan dan disegani lawan. Husnuzan terhadap sesama manusia juga merupakan kunci sukses dalam pergaulan, baik pergaulan di Sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarkat.

3.1 Contoh Perilaku Husnuzan

1. Husnuzan kepada Allah dan Sabar Menghadapi Cobaan-Nya

Berprasangka baik kepada Allah Swt. artinya menganggap qada dan qadar yang diberikan Allah adalah hal yang terbaik untuk hamba-Nya, karena Allah Swt. bertindak terhadap hamba-Nya seperti yang disangkakan kepada-Nya dll. Cara menunjukkan sikap husnuzan kepada Allah swt adalah :
  1. Senantiasa taat kepada Allah.
  2. Bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan
  3. Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian serta cobaan.
  4. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.
  5. Husnuzan kepada Diri Sendiri.
Husnuzan kepada diri sendiri adalah sikap baik sangka kepada diri sendiri dan meyakini akan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Husnuzan kepada diri sendiri dapat ditunjukkan dengan sikap gigih dan optimis. Gigih berarti sikap teguh pendirian, tabah dan ulet atau berkemauan kuat dalam usaha mencapai sesuatu cita-cita. Sedangkan optimis adalah sikap yang selalu memiliki harapan baik dan positif dalam segala hal. Manfaat sikap gigih adalah :
  1. Membentuk pribadi yang tangguh
  2. Menjadikan seseorang teguh pendirian dan tidak mudah terpengaruh
  3. Menjadikan seseorang kreatif.
  4. Menyebabkan tidak gampang putus asa dan menyerah terhadap keadaan
2. Husnuzan kepada Sesama Manusia

Husnuzan kepada sesama manusia adalah sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap Husnuzan kepada manusia mengandung nilai dan manfaat sebagai berikut :
  1. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.
  2. Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.
  3. Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain.

2. TOBAT

2.1 Hakekat Tobat

Kata taubat adalah terambil dari bahasa arab “taubatun”, kata tersebut berasal dari kata “taaba-yatubu-taubatun” yang artinya kembali. Orang yang taubat karena takut azab Allah disebut “taaibun” (isim fail dari taba). Orang bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu: kembali dari sifat-sifat tercela menuju sifat yang terpuji, kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat menuju taat, kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhai-Nya,kembali dari saling bertentangan menuju saling menjaga persatuan, kembali kepada Allah setelah meninggalkan-Nya yang kembali taat setelah melanggar larangan-Nya.

2.2 Hukum Bertaubat

Bertaubat termasuk perkara yang diwajibkan dalam agama. Dengan bertaubat manusia akan berhenti dari berbuat dosa.Allah adalah Dzat Yang Maha Pengampun. Ia senantiasa memberi kesempatan kepada hambaNya yangmau memohon ampun atas segala dosa yang telah dia perbuat.Seperti dalam firman Allah dalam Q.S. An-Nuur Ayat 31 yang artinya:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“bertaubatlah kamu semua kepada Allah hai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung”. (QS. An Nur: 31)

2.3 Penggolongan Taubat
  1. Tobat Awam (tobat manusia umum),yaitu tobat manusia secara umum. Yang dimaksud ialah bahwa hati seseorang tunduk dikarenakan dirinya telah melakukan perbuatan salah dan dosa.
  2. Tobat Khawash (tobat orang-orang khusus), tobat tingkat ini sebagai pertanda meningkatnya makrifah manusia kepada Allah.
  3. Tobat Akhash Al-khawash, tingkatan tobat yang paling tinggi adalah tobat ini. Tobat rasulullah manakala dia berkata, “sesungguhnya ini adalah kebodohan pada hatiku, dan sesungguhnya aku akan memohon ampun kepada Allah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari”. Dengan kata lain, untuk membersihkan hatinya dari menaruh perhatian kepada selain Allah, Rasulullah beristighfar kepada Allah
3. Taat

3.1 Pengertian Taat

Kata taat berasal dari Bahasa طاع  ىطا ع  طؤعا  طاعة yang berarti tunduk, patuh, dan setia kepada si fulan. Adapun taat yang dibicarakan dalam makalah ini ialah sikap tunduk, patuh dan setia kepada Alloh Swt. dan rosul-Nya, baik dalam bentuk pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangan-Nya.

3.2 Perintah untuk Taat kepada Alloh dan Rasul-Nya

Taat termasuk perkara yang diwajibkan dalam Islam.Dengan demikian,seorang mukmin adalah orang yang setia dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.Alloh Swt.berfirman sebagai berikut. (Q.S An-Nisa: 4:59)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖۖ
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (Pemegang Kekuasaan) diantara kamu…

3.3 Bentuk-Bentuk(Contoh) Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
  • Pada suatu saat suami Ibu Maryana meninggal dunia,ia meninggal dunia,ia meninggalkan dua anak laki-laki dan tiga anak perempuan.Setelah selang beberapa minggu dari kematian suaminya,Ibu Maryana memanggil seorang ustdazt untuk membagi harta peninggalan suaminya menurut hokum mawaris.Sebagaian massyarakat memandang aneh pembagian seperti itu,namun ibu Maryana tetap pada pendiriannya karena taat kepada hokum Allah Swt.
  • Nur Jamilah dilamar oleh seorang pemuda tampan,kaya lagi terhormat,tetapi non muslim.Sebenarnya,hati Nurjamilah juga mencintainya.Karena Islam melarang muslimah menikah dengan lelaki nonmuslim, akhirnya Nurjamilah menolak lamaran tersebut dengan sopan.

3.4 Dampak Positip Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya

Orang yang Taat kepada Allah SWT akan merasakan dampak positipnya, antara lain:
  1. Memperoleh kepuasan bathin karena telah mampu melaksanakan salah satu kewajiban kepada Allah dan Rasul-Nya,
  2. Memperoleh ridha Allah karena telah mampu mentaati perintah-Nya, dan
  3. Memperoleh kemenangan (keuntungan) yang besar, sesuai Firman Allah Swt, berikut ini. (Q.S an-Nisa:13)
  4. تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
  5. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya,Dia akan memasukkannya kedalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungau-sungai,mereka kekal didalamnya, dan itulah kemenangan yang agung.
3.5 Membiasakan Diri Taat kepada Allah dan Rasul-Nya

Ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya harus dibiasakan dalam prilaku hidup sehari-hari sehingga menjadi watak seorang muslim. Cara membiasakan diri untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, antara lain:
  1. Segera mempersiapakan diri untuk salat apabila sudah tiba waktunya,
  2. Melatih diri untuk disiplin dalam berbagai hal,termasuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah
  3. selalu disiplin mengikuti tata tertib sekolah,baik dilihat guru maupun tidak, dan
  4. senantiasa menjaga diri agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama walaupun sendirian, atau tidak ada orang yang melihat.
4. Khauf

Artinya takut adalah sifat negatif yang tidak perlu dimiliki. Sementara itu, Islam justru mendidik umat nya  agar memiliki sifat khauf.  Bagaimanakah khauf yang dituntukan islam?

4.1 Pengertian Khauf 

Kata khauf berasal dari bahasa arab   خاف ، يخاف، خوفاyang berarti takut. Islam mengajarkanumatnya agar memiliki sifat takut/khauf,yakni takut akan murka ALLAH Swt. Apabila terkena ancaman atau siksa-Nya. Muslim yang baik mersa tajut apabila dilepaskan oleh ALLAH Swt. Sehinnga hidup tanpa petunjuk-Nya. Selanjutnya, ia tersesat kejalan yang salah. Sebaliknya, ia selalu beharap agar hiudupnya memperoleh rida-nya dan sesuai petunjuk-Nya menuju bahagia dunia dan akhirat. Dengan demikian, kita dapat mengetehui bahwa khauf yang diuntukan islam bukanlah sifat negatif yang sepereti yang digambarkan oleh kebanyakan manusia.

4.2 Perintah untuk Memilki Khauf

Yang dimaksud dengan rasa takut dan penuh harap pada ayat d iatas ialah sebagai berikut:
  1. Takut akan dilepaskan oleh ALLAH hidupsendirian sehiga tersesat dari jalan yang benar, yakni tutntutan islam.
  2. Takut akan mendapt siksa karena melanggar aturan-aturan Nya.
  3. Sangat mengharapkan rida ALLAH Swt. Sehingga hidupnya senantiasa memperoleh bimbingan dari wahyu-Nya.
Kebanyakan manusia hidup di dunia ini takut dalam menghadapi persoalan hidup, misalnya takut melarat, takut menderita, dan takut mati. Adapun orang yang takut kepada ALLAH justru berani menghadapi kenyataan hiudp dengan hati yang sabar dan kuat.

4.3 Bentuk-bentuk (contoh) Khauf

Keluarga Pak Jenudin tergolong taat Bergama. Sebagai seorang ayah,  Pak Jenudin senatiasa memberi bimbingan kepada keluaganya agar meningkatkan kualitas ibadah, baik berhubungan dengan ALLAH secara langsung maupun yang berhubungan dengan sesama manusia. Hal itu dilakukan karena sadar bahwa ia berkewajiban memeilhara diri dan keluarganya dari siksa nar, sebagaimana firman ALLAH Swt. Sebagai berkut.

Dengan usaha yang demikian itu, Pak Hamdan mengharap rida ALLAH Swt. Sehinga keluarganya dapat hidup tentram atas bimbingan petunjuk-Nya.

4.4 Dampak Positif Khauf

Khauf amat besar dampak positifnya bagi manusia. Adapin dampak positif khauf, antara lain:
  1. Dapat menjaga kerutinan perbuatan baiknya karena belum yakin bahwa kebaikan yang telah lalu diterima dan diridai ALLAH Swt.
  2. Dapat meningkatakan kualitas peerbuatanbaiknya karena mengharapkan rida ALLAH Swt.
  3. Tidak menganggap ringan terhadap semua perbuatan dosa karena semua itu akan dipertanggung jawabkan di sisis ALLAH Swt., dan
  4. Tidak banga dengan keyakinan yang dilakukan dimasa lalu sebab belum yakin kalua kebaikan tersebut diterima di sisi ALLAH Swt.

4.5 Membiasakan Diri Bersikap Khauf

Agar senantiasa memiliki rasa khauf kepada ALLAH Swt., kita perlu meperhatikan hal-hal sebagai berkut.
  1. Mengingat –ingat dosanya di masa lalu sebab belum tentu dimaafkan oleh ALLAH.
  2. Melupakan kebaikan di masa lalu karena belum tentu ALLAH berkenan menerimanya.
  3. Mengukur dirinya dengan orang-orang yang saleh agar bersemangat untuk mengikuti amal baik seperti mereka.
  4. Tidak terlampau mendabakan kemewahan hidup di dunia sebab hal itu hanya besifat sementara dan sering menipu.
  5. Bersikap hati-hati dalam berusaha sehinga rezeki yang didapat halal dan diridai ALLAH Swt.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dalam islam akhlak merupakan hal yang sangat diperhatikan, sehingga dalam islam akhlak terbagi atas dua akhlak terpuji dan akhlak tercela. Akhlak terpuji adalah akhlak yang disukai, disenangi oleh Allah SWT. bahkan dianjurkan dan diwajibkan. Akhlak tercela adalah akhlak yang dilarang dan diharamkan oleh Allah swt. Akhlak terpuji dan akhlak tercela begitu banyak, tetapi pada intinya niatkan hati kita hanya untuk beribadah kepada Allah swt.

Bandung, Mei 2018
Penyusun,
Imas Masitoh, Hj. S.Ag.

DAFTAR PUSTAKA
Syeikh Ibrahim Jalhum. 2003. Pelita As-Sunnah Petunjuk Jalan Bagi Kaum Muslimin. Bandung. Pustaka Setia
Nata, Abuddin. 2010 .Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Pers
Subaiti Musa. 2003. Akhlak Keluarga Muhammad SAW. Jakarta: lentera basritama
Buku modul Al-Hikmah akidah akhlak kelas x semester I & II
Mustofa H. 1997. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia

Post a Comment for "Contoh Makalah Akhlak Terpuji dan Macam-macamnya"