Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Riya, Salah Satu Akhlak Tercela Kepada Allah SWT yang Harus Dihindari

Cariduit-dot -- Selain Nifaq, Riya adalah salah satu akhlak tercela di hadapan Allah SWT yang harus dihindari. Sebagai hamba Allah SWT yang penuh dengan noda dan dosa sudah sepatutnya kita menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan memperbanyak amal shalih dengan hati yang ikhlas, agar amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Jika seluruh amal ibadah yang kita lakukan disertai Riya, maka sia-sialah belaka, karena tidak akan diterima oleh Allah SWT.

Riya, Salah Satu Akhlak Tercela Kepada Allah SWT yang Harus Dihindari

Baca Juga: Bahaya Prilaku Nifaq Menurut Al-Quran dan Hadits

Pengertian Riya

Riya, dalam bahasa Arab dapat diartikan memperlihatkan atau memamerkan. Secara istilah, Riya adalah memperlihatkan sesuatu kepada selain Allah SWT, baik barang maupun perbuatan, dengan maksud agar orang lain dapat melihatnya dan akhirnya memujinya.

Imam al-Ghozali mendefinisikan bahwa riya adalah amal yang ingin disaksikan orang lain agar mendapatkan kedudukan dan popularitas. Bahasa sederhananya, Riya adalah jika ada orang lain yang melihat kita, lalu kita senang, maka hal tersebut sangat mendorong semangat kita untuk melakukan hal yang baik. Namun jika tidak ada yang melihatnya, maka berat untuk melakukannya. (merdeka.com)

Hal yang sepadan dengan Riya yaitu sum'ah yaitu berbuat kebaikan agar kebaikan itu didengar orang lain dan dipujinya -- walaupun kebaikan itu berupa amal ibadah kepada Allah SWT. Dengan demikian, orang yang Riya' berarti juga Sum'ah, yakni ingin memperoleh pujian dari orang lain atas kebaikan yang dilakukannya.

Dalil Al-Qur'an dan Hadits Bahaya Sifat Riya' 

Rasulullah saw bersabda:

Artinya: "Barang siapa yang berbuat baik karena ingin didengar oleh orang lain (sum'ah) maka Allah akan memperdengarkan kejelekannya kepada orang lain. Dan barang siapa yang berbuat baik karena ingin dilihat orang lain (riya), mak Allah akan memperlihatkan kejelekannya kepada orang lain". (HR. Bukhari)

Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 142:

Artinya: "Sesusngguhnya orang-orang munafiq itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereke berdiri dengn malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa: 142)

Berdasarkan firman Allah SWT diatas, maka alangkah sangt rugi sekali orang yang selalu riya dalam segala perbuatannya. Mereka sudah bersusah payah mengeluarkan tenaga, harta bahkan nyawa, tetapi Allah sama sekali tidak menerima amalnya hanya karena riya. Bahkan adzab yang mereka terima sebagai balasannya.

Firman Allah SWT:

Artinya: "Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji terhadap perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih." (QS. Ali'Imran: 188)

Rasulullah saw bersabda: "Allah tidak akan menerima amal yang terdapat unsur riya didalamnya, walaupun riya itu hanya sebesar biji dzarrah." (al-Hadits).

Macam-macam Riya

  1. Riya Jali. Yaitu kebaikan atau amal yang sengaja dilakukan di depan orang lain dengan tujuan tidak untuk mengagungkan Allah SWT, melainkan hanya untuk mencari pujian orang lain, hanya mencari kebanggan di hadapan orang lain, dan mencari popularitas semata.
  2. Riya Khofi. Yaitu melakukan ibadah atau kebaikan yang dilakukan secara sembunyi (tidak terang-terangan), namun dibalik itu dengan maksud agar di hormati dan dimuliakan oleh masyarakat. Riya khofi merupakan penyakit hati yang sangat halus dan samar, yang ujungnya sama dengan riya jali yaitu mengharap pujian dan sanjungan secara terang-terangan dari orang lain.
Contoh Perbuatan Riya dan Sifat-sifatnya
  • Seseorang menyumbang harta untuk pembangunan masjid dihadapan orang lain dengan maksud agar ia disebut dermawan dan ahli shodaqoh.
  • Siswa yang rajin melaksanakan sholat sunat dhuha atau berjamaah sholat dhuhur, dengan harapan agar ia disebut siswa paling saleh atau supaya dapat nilai bagus dari gurunya.
  • Seorang kyai atau ustad ceramah di hadapan jamaah yang ingin diagung-agungkan di hadapan para santrinya atau jamaahnya.
  • Bapak Roni membantu pembangunan pesantren di kampungnya supaya panitianya mengumumkan dari hasil sumbangannya. Dengan maksud agar jamaah menilai dirinya ahli menyumbang.
  • Sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang, seperti keelokan dirinya, berparas tampan/cantik, pakaian dan perhiasan, atau kecakapan berbicara, keturunan, dan lainnya.
  • Keengganan melakukan ibadah sendirian, namun merasa senang apabila ibadah ada yang melihatnya.
  • Seseorang yang mengadakan aksi sosial, seperti membantu korban banjir, gempa bumi, menyantuni anak yatim dihadapan orang banyak dengan maksud agar ditayangkan di tv sehingga populer.

Post a Comment for "Riya, Salah Satu Akhlak Tercela Kepada Allah SWT yang Harus Dihindari"