Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ilmu Kalam: Pengertian, Dasar, Orientasi serta Hubungannya dengan Ilmu Tasawuf dan Filsafat

Cariduit-dot -- Ilmu kalam merupakan salah satu kajian dalam akidah islam. Isi daripada ilmu kalam adalah bagaimana cara mempertahankan keimanan dengan menggunakan dalil akal atau logika terhadap sekelompok orang atau faham yang menyimpang dengan keyakinannya. Oleh karena itu dasar ilmu kalam adalah akal fikiran yang sehat yang bisa menerima Tuhannya dan diperkuiat oleh dalil Al-Quran sebagai landasan pokok paling utama.

Ilmu Kalam: Pengertian, Dasar, Orientasi serta Hubungannya dengan Ilmu Tasawuf dan Filsafat

Nama lain dari Ilmu Kalam adalah: 

  • Ilmu Aqaid
  • Ilmu Tauhid 
  • Ilmu Ushuluddin 
  • Teologi Islam'. Theos” artinya Tuhan sedangkan 'Logos' adalah ilmu.

Pengertian Ilmu Kalam

Ilmu Kalam berarti ilmu yang mengkaji tentang keTuhanan berdasarkan prinsip ajaran- ajaran Islam termasuk di dalamnya perkara ghaib.

Menurut Ibnu Khaldun dalam kitab Muqadimah bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan iman dengan menggunakan dalil fikiran atau tentang bantahan terhadap orang-orang yang mempunyai kepercayaan atau keyakinan menyimpang. Ilmu berarti sesuatu yang diketahui (pengetahuan) sedangkan Kalam berarti pembicaraan atau ucapan.

Ilmu Kalam adalah ilmu tentang pembicaraan bernalar dengan menggunakan persoalan penting dalam agama sebagai objek kajiannya. Yang dibicarakan pada awal Islam adalah tentang kalam Allah (Al-Qur'an). Apakah kalam Allah tersebut azali atau non azali?.

Dasar Ilmu Kalam

Dasar Ilmu Kalam adalah dalil pikiran yang sehat (dalil aqli). Adapun Dalil naqli (Al-Qur'an dan Hadis) baru dipakai sesudah ditetapkan kebenaran persolan menurut akal fikiran.

Orientasi Ilmu Kalam

Ilmu kalam merupakan salah satu 4 (empat) disiplin ilmu yang menjadi bagian dari tradisi kajian agama Islam. Tiga lainnya ialah disiplin keilmuan Fikih, Tasawuf, dan Filsafat.

Ilmu Fikih membidangi peribadatan dan hukum, sehingga orientasinya sangat eksoteristik, mengenai hal-hal lahiriah.

Ilmu Tasawuf lebih kepenghayatan dan pengamalan keagamaan yang bersifat pribadi, sehingga orientasinya pun sangat esoteristik, mengenai hal-hal batiniah.

Filsafat membidangi beberapa hal yang bersifat perenungan spekulatif tentang hidup dengan ruang lingkup yang seluas-luasnya.

Ilmu Kalam membahas kepada segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai derivasinya. Oleh karena itu ilmu kalam sering disebut dengan Teologia, sekalipun sebenarnya tidak seluruhnya sama dengan pengertian Teologia dalam agama Kristen, misalnya.

Sebagian kalangan ahli yang menghendaki pengertian yang lebih persis dengan mengartikan Ilmu Kalam sebagai Teologia dialektis atau Teologia Rasional, dan mereka melihatnya sebagai suatu disiplin yang sangat khas Islam.

Di Indonesia, terutama dalam sistem pengajaran madrasah dan pesantren, kajian tentang Ilmu Kalam merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin ditinggalkan. Ilmu Kalam menjadi tumpuan pemahaman tentang sendi-sendi paling pokok dalam ajaran agama Islam, yaitu simpul-simpul kepercayaan, masalah Kemaha Esaan Tuhan, dan pokok-pokok ajaran islam.

Hubungan Ilmu Kalam, Tasawuf dan Filsafat

Dalam disiplin ilmu keIslaman, Ilmu Kalam, filsafat, dan tasawuf mempunyai objek kajian yang mirip. Objek kajian Ilmu Kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya.

Objek kajian filsafat adalah di antaranya juga membahas masalah ketuhanan. Objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yaitu upaya-paya pendekatan terhadap-Nya.Jadi bisa kita simpulkan bahwa, dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah berkaitan ketuhanan.

Tujuan ketiga displin ilmu

KEBENARAN adalah tujuan utama pembahasan utaam Ilmu Kalam, filsafat, dan tasawuf. Ilmu kalam dengan metodenya mencari kebenaran tentang eksistensi Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Selanjutnya Filsafat, menghampiri kebenaran, baik tentang alam, manusia, dan Tuhan. Sementara itu, tasawuf juga dengan metodenya berusaha menghampiri kebenaran berkaitan dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan.

Perbedaaan di antara ketiga disiplin ilmu di atas terletak pada aspek metodologinya.

Teologi atau ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika di samping argumentasi atau dalil naqli untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, sangat tampak nilai-nilai apologinya. Ilmu kalam pada dasarnya menggunakan metode dialektika. Ilmu kalam berisi keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui beberapa rasional.

Adapun filsafat, adalah ilmu yang berguna untuk mendapatkan kebenaran rasional. Metode yang digunakan filsafat adalah metode rasional (yang dapat diterima oleh logika).

Dalam kajian Filsafat cara menghampiri kebenaran yaitu dengan menualangkan akal budi secara radikal dan integral serta universal, tidak merasa terikat oleh ikatan apa pun, kecuali oleh ikatan tangannya yang bernama logika. Peranan filsafat sebagaimana yang dikatakan Socrates adalah upaya berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan berbagai konsep.

Berkenaan keragaman kebenaran yang dihasilkan oleh kerja logika, maka dalam kajian filsafat disebut kebenaran korespondensi. Kebenaran ini adalah persesuaian antara pernyataan fakta dengan data fakta. Bahasa sederhananya, kebenaran adalah kesesuaian antara rasio dengan fakta yang terjadi di dunia nyata.

Di dalam filsafat juga dikenal kebenaran koherensi. Kebenaran koherensi adalah sesuainya antara pertimbangan baru dengan pertimbangan yang telah diakui kebenarannya oleh umum dan sifatnya permanen.

Nah, apa yang disebut dengan kebenaran Pragmatik? Istilah kebenaran pragmatik juga dikenal dalam kajian filsafat. Dalam pandangan pragmatisme, bahwa kebenaran adalah sesuatu yang bernilai, berharga dan bermanfaat. Jadi, sesuatu yang tidak ditemukan kebenaran didalamnya jika sesuatu itu tidak tampak nilai manfaat di dalamnya.

Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Maka, filsafat dan tasawuf sangat distingsif. Sebagai ilmu yang prosesnya diperoleh oleh rasa, ilmu tasawuf sangat subjektif sifatnya. Bahasa tasawuf sering tampak aneh dilihat dari aspek rasio karena pengalaman rasa sangat sulit dibahasakan.

Post a Comment for "Ilmu Kalam: Pengertian, Dasar, Orientasi serta Hubungannya dengan Ilmu Tasawuf dan Filsafat"