Panduan Tanya Jawab Lembar AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) Lengkap Terbaru
Cariduit-dot -- Kali ini saya akan share tanya jawab seputar lembar AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Tanya jawab ini akan memudahkan guru dan siswa dalam memahami AKM lebih dalam sebagai acuan dan panduan pengganti Ujian Nasional (UN) yang akan diterapkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Apakah AKM hanya wacana? ataukan memang akan diterapkan sebagai pengganti Ujian Nasional? Yuk kita pahami terlebih dahulu melalui tanya jawab lengkap seputar AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dibawah ini:
TUJUAN ASESMEN NASIONAL
Apa Itu AKM?
Asesmen Nasional adalah merupakan program penilaian mutu setiap sekolah/madrasah serta program kesetaraan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mutu pendidikan tentunya diukur berdasarkan hasil proses belajar mengajar peserta didik dengan materi dasar seperti literasi, numerasi, karakter serta kualitas proses belajar mengajar sesuai dengan iklim pendukung satuan pendidikan.
Mengapa Perlu Asesmen Nasional?
Asesmen dipandang perlu untuk meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan ini tentunya dimulai dari seorang pendidik sebagai sumber utama ilmu, kemudian proses belajar mengajar yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
Asesmen Kompetensi nasional ini akan memantau perkembangan mutu dari waktu kewaktu, kesenjangan antar bagian dalam satuan pendidikan, baik kesenjangan ekonomi, sosial, status dan atribut sekolah negeri dan swasta yang sampai saat ini masih melekat dimasyarakat, ataupun antar kelompok dan golongan tertentu.
Apa Tujuan Asesmen Nasional?
Mari kita kembali kepada satuan pendidikan masing-masing, sebenarnya apa tujuan utama sekolah itu? tiada lain adalah pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik. Taka hanya karakteristik peserta didik tapi asesmen nasional juga memberikan gambaran karakter esensi sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan.
Apakah Asesmen Nasional Menentukan Kelulusan Peserta Didik?
Asesmen Nasional tidak menentukan kelulusan peserta didik. Asesmen nasional juga diberikan kepada peserta didik bukan di akhir jenjang pendidikan di satuan pendidikan. AKM juga tidak untuk menilai peserta didik yang menjadi sasaran atau peserta asesmen. Begitu juga hasil asesmen nasional tidak memuat nilai atau skor secara individu.
Jika kita simpulkan bahwa asesmen nasional tidak terkait dengan kelulusan peserta didik. Penilaian untuk kelulusan peserta didik adalah hak dan wewenang pendidikan dan satuan pendidikan.
Mungkin pertanyaan inilah yang sampai saat ini menjadi pertanyaan siswa, orang tua maupun gurunya itu sendiri. Bagaimana menurut anda?
Siapakah yang Menjadi Peserta Asesmen Nasional?
Asesmen nasional akan diikuti oleh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Asesmen ini diikuti sebagian kelas V, VIII dan IX yang dipilih secara acak oleh pemerintah. Apakah guru dan Kepala Sekolah harus mengikuti Asesmen Nasional? Ya, guru dan kepala sekolah merupakan peserta Asesmen nasional.
Baca Juga: Contoh Soal Asesmen Kompetensi Guru (AKG) Madrasah (MI/MTs/MA)
Mengapa Asesmen Nasional hanya diikuti sebagian Peserta Didik?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa Asesmen nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi peserta didik sebagai seorang individu. Evaluasi hasil belajar peserta didik merupakan kewenangan pendidik dan satuan pendidikan.
Apakah Asesmen Nasional Menggantikan Ujian Nasional (UN)?
Asesmen nasional tidak menggantikan peran Ujian Nasional dalam mengevaluasi hasil belajar peserta didik, baik prestasi maupun hasil belajar individu peserta didik. namun Asesmen Nasional menggantikan peran UN sebagai sumber informasi untuk memetakan mutu sistem pendidikan nasional.
Mengapa yang diukur hanya Literasi dan Numerasi?
Asesmen Nasional mengukur dua macam literasi, yaitu Literasi Membaca dan Literasi Matematika (atau Numerasi). Keduanya dipilih karena merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan diperlukan oleh semua murid, terlepas dari profesi dan cita-citanya di masa depan.
Baca Juga: Contoh Soal Asesmen Kompetensi Minimum
Literasi dan numerasi juga merupakan kompetensi yang perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran. Kemampuan membaca yang diukur melalui AKM Literasi sebaiknya dikembangkan tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pelajaran agama, IPA, IPS, dan pelajaran lainnya.
Kemampuan berpikir logis-sistematis yang diukur melalui AKM Numerasi juga sebaiknya dikembangkan melalui berbagai pelajaran. Dengan mengukur literasi dan numerasi, Asesmen Nasional mendorong guru semua mata pelajaran untuk berfokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis.
Mengapa Asesmen Nasional Juga mengukur karakter peserta didik?
Jadi, Asesmen Nasional itu salah satu tujuannya tidak hanya mengukur kemampuan kognitif peserta didik, namun ada hal yang lebih penting dari itu yaitu mengukur hasil belajar sosial emosional. Asesmen Nasional diharapkan dapat memotret sikap, keyakinan, nilai serta prilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja peserta didik dalam berbagai konteks yang relevan. Intinya bahwa dalam proses nelajar mengajar itu harus mengembangkan potensi peserta didik secara utuh baik kognitif maupun non kognitif.
Apa Kaitan antara Asesmen Nasional dengan Kurikulum?
Asesmen Nasional mengukur Kompetensi Dasar yang dapat diterapkan luas dalam segala situasi, sehingga Asesmen Nasional ini perlu dipelajari oleh peserta didik dan sekolah dalam membangun pembelajaran beragam materi kurikulum dan lintas mata pelajaran (Perpaduan Mata Pelajaran).
Asesmen Nasional ini berfokus pada kemampuan peserta didik untuk menggunakan dan mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari beragam materi kurukulum untuk merumuskan serta menyelesaikan masalah. Jadi, Asesmen Nasional ini menggeser fokus dari keluasan pengetahuan menuju kedalaman kompetensi dari kurikulum.
Bagaimana Peran Asesmen Nasional dalam Pendidikan Jalur Non Formal?
Setiap warga belajar diawajibkan untuk menempuh ujian kesetaraan untuk dinyatakan lulus dalam pendidikan non formal. Sehingga Aesmen Nasional merupakan ujian kesetaraan yang menjadi syarat kelulusan. Oleh karena itu Peserta jalur non formal tidak dipilih secara acak oleh Kemendikbud.
INSTRUMEN ASESMEN NASIONAL
AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) Versus UN (Ujian Nasional)
Apa sih Perbedaan AKM dan UN? Perbedaan AKM dan UN bisa anda simak dibawah ini:
1. Jenjang Pendidikan:
- Ujian Nasional: SMP/MTs, SMA/Madrasah Aliyah dan SMK
- AKM: SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK
- UN: Tingkat Akhir, sedangkan
- AKM: Kelas V, VII dan XI
- UN: Sensus seluruh peserta didik/murid
- AKM: Sensus sekolah dengan sampel murid
- UN: Highstake
- AKM: Lowstake
- UN: Pilihan Ganda dan Isian Singkat (Matematika SMA/SMK)
- AKM: Pilihan Ganda (PG), Menjodohkan, Isian Singkat dan Uraian
- UN: 4 hari
- AKM: 2 hari
- UN: Semo online
- AKM: Full Online Supervised (Utama), semi online dan offline (sekolah/madrasah tertentu)
- UN: Computer Based Test (CBT)
- AKM: Computerized MultiStage Adaptive Testing (MSAT)
- UN: Server sekolah, Komputer Client dan BW
- AKM: Tidak perlu Server sekolah. Komputer Client memory 2,5 Gb, Resolusi 1360x768 dan Operating System Windows 7,8 atau 10. BW 20 MBps untuk 50 peserta
- AKM yang mengukur literasi dan numerasi (Matematika)
- AKM yang mengukur survei karakter sikap, nilai, keyakinan dan kebiasaan yang mencerminkan karakter peserta didik
- Survei lingkungan belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek yang masuk dan proses belajar-mengajar dikelas
- Pilihan Ganda: Murid hanya memilih satu jawaban yang benar
- Pilihan Ganda kompleks: Murid bisa memilih lebih dari satu jawaban yang benar dalam satu soal
- Menjodohkan: Murid dapat menjawab dengan cara menarik garis dari satu titik ketitik lain.
- Isian Singkat: Murid bisa menjawab berupa bilangan, menyebutkan nama benda, dan jawaban lainnya
- Uraian: Murid menjawab dengan beberapa kalimat untuk menjelaskannya.
Post a Comment for "Panduan Tanya Jawab Lembar AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) Lengkap Terbaru"
Semoga bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini. Mohon berkomentar yang relevan, tinggalkan saran, atau masukannya