Adab Bersosial Media Dalam Pandangan dan Kajian Islam
Cariduit-dot -- Adab bersosial media merupakan salah satu kajian penting dan diperhatikan dalam ajaran islam. Bersosial media tidak ada bedanya dengan interaksi langsung dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat namun caranya saja yang berbeda. Kajian tentang Adab bermedia sosial dalam islam telah diajarkan di sekolah dalam materi Akidah Akhlak SMP/MTs kelas 8.
Baru-baru ini menurut harian Kompas.com menyebutkan bahwa laporan terbaru Digital Civility Index (DCI) yang mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia berkomunikasi di dunia maya, menunjukkan warganet atau netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara. Atau dengan kata lain netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara.
Dalam survei tersebut setidaknya ada tiga faktor yang memengaruhi risiko kesopanan netizen Indonesia. Paling tinggi adalah hoaks dan penipuan yang naik 13 poin ke angka 47 persen. Kemudian faktor ujaran kebencian. Usia remaja disebut tidak berkontribusi dalam mundurnya tingkat kesopanan digital di Indonesia (Kompas.com)
Berdasarkan laporan diatas maka tak ada salahnya netizen Indonesia harus merubah prilaku serta lebih mengkaji kembali bagaimana adab bersosial media yang baik menurut pandangan agama islam.
PENGERTIAN MEDIA SOSIAL
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia online. Media secara harfiah berarti alat komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, spanduk dan lainnya. Sedangkan kata sosial berarti dengan masyarakat. McGraw Hill Dictionary mendefenisikan bahwa media sosial adalah sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan serta komunikasi virtual.
Media sosial merupakan media online, dengan penggunanya bisa dengan dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi seperti blog, jejajaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Jika media tradisional menggunakan media cetak seperti koran, majalah, buletin dan media broadcast (radio, televisi), maka media sosial menggunakan akses internet.
JENIS-JENIS MEDIA SOSIAL
Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein membagi berbagai jenis media sosial kedalam 6 jenis yaitu:
a. Collaborative projects memungkinkan adanya kerjasama dalam kreasi konten yang dilakukan beberapa pengguna secara simultan, contohnya seperti Wikipedia. Beberapa situs jenis ini mengizinkan penggunanya untuk melakukan penambahan, menghilangkan, atau mengubah konten.
b. Blogs merupakan salah satu bentuk media sosial yang paling awal yang tumbuh sebagai web pribadi dan umumnya menampilkan entri bermaterai tanggal dalam bentuk kronologis. Jenis blog yang paling populer adalh blog berbasis teks.
c. Content Communities memiliki tujuan untuk berbagi konten diantara para pengguna, termasuk didalamnya adalah teks, foto, video dan powerpoint presentation.
d. Social networking sites memungkinkan para pengguna untuk terhubung dengan menciptakan informai profil pribadi dan mengundang teman serta kolega untuk mengakses profil dan tuk mengirim surat elektronik serta pesan instan. Profil pada umumnya meliputi foto, video, berkas audio, blogs dan lainnya.
e. Virtual games world merupakan platform yang merefleksi lingkungan kedalam bentuk 3D yang membuat para pengguna tampil dalam bentuk avatar dan berinteraksi berdasarkan aturan permainan.
f. Virtual sosial world memungkinkan para inhabitan/penduduk untuk memilih prilaku secara bebas untuk hisup dalam bentuk avatar dalam sebuah dunia virtual yang sama dengan kehidupan nyata, contoh seperti Second Life.
DAMPAK SOSIAL MEDIA
Jika kita melihat hasil survei We Are Social yang dilakukan di Singapura tahun 2017 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang menggunakan media sosial mencapai 106 juta dari total populasi kurang lebih 262 juta. Hasil penelitian UNESCO menyimpilkan bahwa 4 dari 10 orang Indonesia aktif di media sosial seperti Facebook (3,3 pengguna) kemudian Whatsapp dengan jumlah 2,9 juta pengguna.
Sementara menurut harian CNN Indonesia -- Sensor tower merilis lima media sosial sepanjang kuartal II 2020. Indonesia turut menyumbang pengguna sosial salah satu terbanyak di dunia. Penelitian We Are Social 2020 menemukan rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna Indonesia usia 16 sampai 64 tahun dalam mengakses media sosial mencapai 3 jam 26 menit perhari.
Penggunaan media sosial di masyarakat akhir-akhir ini cukup memprihatinkan, terutama dikalangan remaja. Banyak manfaat yang didapatkan dari media sosial, tapi banyak pula madharat yang berakibat buruk pada pengguna media sosial.
Dampak Positif Sosial Media
- Bisa dimanfaatkan untuk promosi/iklan dan pemberitahuan secara up to date dan manfaat hiburan lainnya, seperti komunitas, kuis, game dan lainnya yang menambah pengetahuan kita tentang teknologi.
- Sarana untuki mengembangkan keterampilan dan sosial.
- Bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan cepat, bahkan dengan orang yang belum kenal sekalipun.
- Dapat menambah wawasan dan bertukar pikiran, saling mengenal budaya dengan ciri khas daerah masing-masing. Hal ini dapapt pula mengasah kemampuan bahasa seseorang, misalnya belajar bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas video call dn lainnya.
- Dapat belajar mengembangkan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di zaman digital seperti saat ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan melalui berbagai media sosial.
- Memperluas jaringan ukhuwah (pertemanan), mengembangkan bisnis dan lainnya.
- Dengan situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video, dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak bertemu langsung secara fisik.
- Media untuk mencari informasi atau data. Dengan perkembangan internet yang sangat pesat sehingga menjadikan situs/www sebagai salah satu sumber informasi yang mudah.
- Kita akan mengetahui berbagai informasi berita yang secepat kilat up to date seperti informasi pendidikan, kebudayaan, ekonomi dan lainnya.
- Kemudahan menjalankan transaksi dan bisnis dalam bidang perdagangan, jasa dan lainnya sehingga pantas ada orang yang sangat kaya raya hanya karena media sosial.
- Berkurangnya perhatian terhadap keluarga
- Kecanduan. Bebebrapa situs sosial media seperti Facebook, Whatsapp atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Dampak isolasi diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respon kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
- Tergantikannya kehidupan sosial karen merasa sudah terwakili kebutuhan sosialnya.
- Bagi pelajar yang kecanduan medsos dapat membuat prestasi belajar semakin menurun
- Tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif. Hedonisme konsep diri dimana gaya hisup seseorang dijalani sesuai dengan gambaran yang ada di pikirannya (Sarwono, 1989, dikutif dari Maxmanroe.com). Sedangkan konsumtif adalah hanya memakai, tapi tidak menghasilkan sendiri.
- Seorang yang waktunya habis didepan komputer atau HP maka akan jarang berolahraga sehingga aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah dan tidak sehat.
Post a Comment for "Adab Bersosial Media Dalam Pandangan dan Kajian Islam "
Semoga bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini. Mohon berkomentar yang relevan, tinggalkan saran, atau masukannya