Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan Gerakan Literasi Sekolah Jenjang SMP/MTs Lengkap

Cariduit-dot -- Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan berbagai pihak telah menyusun Panduan Gerakan Literasi Sekolah/Madrasah Menengah Pertama. Kegiatan literasi di sekolah merupakan salah satu wujud penumbuhan budi pekerti sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015.

Panduan Gerakan Literasi Sekolah Jenjang SMP/MTs Lengkap

Panduan Gerakan Literasi Sekolah SMP/MTs ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari Induk Gerakan Literasi Sekolah yang diharapkan menjadi acuan bagi Sekolah Menengah Pertama dalam penyelenggaraan kegiatan literasi. Panduan ini akan disempurnakan dari tahun ke tahun dengan memperhatikan masukan dari berbagai pihak baik dari berbagai pengalaman empiris pelaksanaan literasi di sekolah yang sudah dijalankan.

Kenapa kegiatan literasi sangat penting digerakan kembali di sekolah? Pada abad ke-21, kemampuan literasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara alanisis, kritis dan reflektif. Namun pembelajaran disekolah saat ini belum mampu mewujudkan hal tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama mengembangkan gerakan literasi sekolah/madrasah yang melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Selain pihak-pihak terkait diatas, unsur eksternal dan publik juga dilibatkan seperti orang tua siswa, alumni, masyarakat umum, dunia usaha dan industri.

Nah, untuk melaksanakan kegiatan literasi sekolah, diperlukan panduan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Buku panduan GLS ini berisi penjelasan kegiatan literasi yang terbagi kedalam tiga tahap, yaitu: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran beserta langkah-langkah operasional dan contoh praktis instrumen penyertanya.

Apa Itu Literasi Sekolah?

Dalam konteks GSL, Literasi adalah kemampuan peserta didik dalam mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, seperti: membaca, menulis, menyimak, melihat dan berbicara. Oleh karena itu GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang seluruh warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Tujuan Literasi

  • Secara Umum tujuan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah mengembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah,
  • Adapun secara khusus tujuan GLS adalah: menumbuhkembangkan budaya literasi sekolah, meningkatkan kapasitas warga dan sekolah agar literat dan menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah dan menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan yang mewadahi berbagai strategi membaca.
Sasaran GSL

Buku panduan Gerakan Literasi Sekolah ini ditujukan bagi guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga kependidikan untuk membantu melaksanakan kegiatan literasi di sekolah. 

Tahapan Gerakan Literasi di Sekolah

Ada 3 (tiga) tahapan dasar dalam melaksanakan gerakan literasi sekolah. Ketiga tahapan tersebut adalah:

1. Tahapan Pembiasaan dengan menumbuh kembangkan minat baca peserta didik melalui kegiatan 15 menit membaca sebelum kegiatan belajar. Tahapan pembiasaan ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015

Contoh Realisasi Kegiatan Literasi tahap pembiasaan: 15 menit membaca, jurnal membaca harian, penataan sarana literasi, menciptakan lingkungan kaya teks dan memilih buku bacaan.

2. Tahapan Pengembangan. Tahapan ini menumbuh kembangkan kemampuan literasi peserta didik melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan,

Contoh realisasi kegiatan literasi tahap pengembangan: 15 meni membaca, jam membaca mandiri untuk kegiatan kurikuler/ko kurikuler, menanggapi bacaan secara lisan dan tulisan, penilain non akademik, pemanfaatan berbagai grafik, pengembangan lingkungan fisik, sosial dan afektif.

3. Tahapan Pembelajaran. Tahapan ini bertujuan meningkatkan kemampuan literasi peserta didik di semua mata pelajaran dengan menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.

Contoh: 15 menit membaca, pemanfaatan berbagai strategi literasi dalam pembelajaran lintas disiplin, pemanfaatan berbagai organisasi untuk pemahaman dan produksi berbagai jenis teks, penilaian akademik dan pengembangan lingkungan fisik, sosial, afektif dan akademik.

Download Panduan Gerakan Literasi Sekolah SMP/MTs

Untuk memaksimalkan pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah beserta beberapa contoh kegiatan serta manjemen GLS, silahkan bisa download penjelasan secara lengkap panduan gerakan literasi sekolah dibawah ini.


Dengan panduan Gerakan Literasi Sekolah jenjang SMP/MTs ini diharapkan dapat memberikan fondasi dan petunjuk untuk memahami secara menyeluruh bagaimana sebaiknya gerakan literasi dilaksanakan di sekolah. Panduan ini alangkah baiknya dikembangkan kembali secara kreatif dan inovatif oleh warga sekolah agar kegiatan Gerakan Literasi Sekolah mencapai hasil yang diharapkan.

Post a Comment for "Panduan Gerakan Literasi Sekolah Jenjang SMP/MTs Lengkap "