Cara Menyusun dan Mendesain RPP (Rencana Perangkat Pembelajaran) Sekolah
Cariduit-dot – Assalamu’alaikum, sahabat guru dimanapun berada, kali ini admin ingin berbagi bagaimana tehnik menyusun serta mendesain sebuah RPP yang kemudian bisa kita terapkan dalam proses pembelajaran luring maupun daring. Walaupun saat ini pandemi, menyusun perangkat pembelajaran tetap harus dilaksanakan. Dan ternyata di era new normal ini banyak hal baru yang harus guru pelajari terutama model pembelajaran daring atau jarak jauh. Sebelum ke pembahasan utama, mari buka cakrawala kita dengan beberapa ciri pembelajaran abad 21 agar RPP yang kita buat sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia.
Baca Juga: Tanya Jawab Seputar RPP 1 Lembar Lengkap
Ciri Pembelajaran Abad 21/Era 4.0
Guru merupakan sumber utama ilmu, namun ada banyak alternativ sumber belajar yang bisa kita dapatkan, seperti: Buku, Modul Pembelajaran, Media Offline dan online. Sedangkan model pembelajaranya adalah:
- Guru bukan satu-satunya sumber belajar
- Belajar tidak harus dikelas
- Peserta didik dapat belajar terlebih dahulu sebelum diajar oleh gurunya
- Guru berperan sebagai tutor dan fasilitator
- Proses pembelajarn berubah dari Teaching and Learning menjadi Learning and Tutoring
Framework (Kerangka) Pembelajaran Abad 21 (KMA 183)
- Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem-Solving Skills), adalah kemampuan berpikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah.
- Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skills);
- Pembelajaran secara berkelompok, kooperatif melatih peserta didik untuk berkolaborasi dan bekerjasama
- Kemampuan mencipta dan membaharui (Creativity and Innovation Skills), mampu mengembangkan kreativitas yang dimilikinya untuk menghasilkan berbagai terobosan yang inovatif
- Literasi TIK (Information and Communications Technology Literacy) untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari
Bagaimana dampak Covid-19 terhadap dunia pendidikan?
Tanpa kita pikirkan dan predikisi sebelumnya, tiba-tiba datang wabah Covid-19, maka mengubah semua sendi-sendi kehidupan manusia, salah satunya adalah dunia pendidikan. Namun dibalik kejadian selalu ada hikmah didalamnya, begitu juga dengan dunia pendidikan yang asalnya kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara normal kali ini bertranformasi ke era New Normal.
Di era new normal ini guru dituntut untuk merubah dari kebiasaan belajar tatap muka menjadi pembelajaran daring, walaupun perubahan ini tidak bisa dilakukan dengan cepat dan drastis. Guru dihadapkan berbagai macam kendala dan masalah yang akhirnya berdampak pada kualitas pendidikan peserta didik.
Peran Guru di Abad 21 dan Era 4.0
Tidak bisa dipungkiri bahwa guru merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Faktor lain hanyalah penyempurna saja. Guru yang profesional adalah guru yang dalam melaksanakan proses belajar mengajar selalu menginspirasi selalu mampu menciptakan berbagai gagasan kreatif. Setiap guru harus mampu mendorong peserta didik untuk menciptakan gagasan atau tindakan yang kreatif dalam proses pembelajaran.
Peran Guru: >> to describe >> to explain >> to illustrate >> to demonstrate >> to inspire
Jika peran profesionalitas guru sudah teruji dengan berbagai macam kreatifitas dan inovasinya maka kualitas pendidikan secara global akan semakin kompetitif. Disinilah putra-putri kita semakin bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang satu langkah selalu didepan.
MENYUSUN RPP (Rencana Perangkat Pembelajaran)
Sebelum menyusun RPP sebaiknya harus kita ketahui Fungsi dan Prinsip dalam penyusunan RPP. Nah, apa sih fungsi RPP itu?
Sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien.
Prinsip Penyusunan RPP:
- Memuat Kompetensi Dasar (KD)
- Spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4)
- Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih;
- Simpel dan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran,
- Menumbuhkan kreativitas guru dan peserta didik,
- Memperhatikan karakteristik peserta didik
- Memuat penilaian yang otentik.
Komponen RPP
RPP disusun minimal harus terdiri dari 3 (tiga) komponen penting sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional, atau dengan sitilah RPP 1 lembar. Bagaimana jika komponen lainnya kita masukan! Silahkan, dan diperbolehkan. Berikut komponen dalam penyusunan RPP:
- Identitas Sekolah/Madrasah
- KD (Kompetensi Dasar)
- Tujuan Pembelajaran
- Materi Pembelajaran
- Proses Pembelajaran/Langkah-langkah
- Asesmen atau penilain
Dari beberapa komponen diatas, sedikit saya uraikan penjelasannya dibawah ini:
Apa itu Kompetensi Dasar (KD)?
KD merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang tekait muatan atau mata pelajaran. (KD yang tercantum dalam KMA 183)
Apa itu Tujuan Pembelajaran?
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Contoh: KD. 3.1:
Memahami dasar, tujuan, bukti/dalil akidah Islam dan manfaat mempelajarinya >> Kata Kerja KD yaitu Memamahi >> kita lihat Kata kerja operasional domain Kognitif dibawah ini:
Kata Kerja Operasional Taksonomi Bloom Revisi (Domain Kognitif) bisa anda lihat dibawah ini:
Sumber: Anderson, L.W., & Krathwohl (Eds.) (2001). A Taxonomy for Learning, and Assessing: A Revision of Blooms's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman
Tabel Domain Afektif
Tabel Domain Psikomotor
Rumusan Tujuan Pembelajaran
Untuk menyusun tujuan pembelajaran diperlukan unsur ABCD agar dapat memberikan petunjuk yang jelas bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang baik, serta menjadi petunjuk yang baik bagi penyusun tes yang benar-benar mengukur perilaku peserta didik. Unsur-unsur ABCD yang berasal dari empat kata sebagai berikut:
- A : Audience
- B : Behavior
- C : Condition
- D : Degree
Contoh:
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model discovery learning, peserta didik dapat:
- Dapat menjelaskan (KD-3) dasar, tujuan, bukti/dalil akidah Islam dan manfaat mempelajarinya (Pengetahuan)
- Dapat mempresentasikan (KD-4) dasar, tujuan, bukti/dalil akidah Islam dan manfaat mempelajarinya (Keterampilan)
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah serangkaian aktivitas pengelolaan pengalaman belajar siswa, melalui tahapan pendahuluan, inti dan penutup.
Menentukan Kegiatan Pembelajaran:
- MENENTUKAN AKTIFITAS PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN TUNTUTAN KD OPERASIONAL
- MENUMBUHKAN AKTIFITAS SISWA
- MENGEMBANGKAN KREATIFITAS SISWA
- MENUMBUHKAN 4.C ( critical thinking, creativity, collaboration, communication), Literasi dan Life skill
- MENUMBUHKAN KARAKTER PESERTA DIDIK
- MENGEMBANGKAN DIMENSI MATERI DAN PROSES KOGNITIF SECARA UTUH
- EFEKTIF DAN EFISIEN
Model Pembelajaran
Inquiry:
- Orientasi
- Merumuskan Masalah
- Merumuskan Hipotesis
- Mengumpulkan Data
- Menguji Hipotesis
- Menguji Kesimpulan
Doscovery Learning:
- Stimulasi/Pemberian Rangsangan
- Pernyataan/Identifikasi Masalah
- Pengumpulan Data
- Pengolahan Data
- Pembuktian
- Penarikan
- Simpulan/Generalisasi
Berbasis Masalah:
- Menemukan dan Mengidentifikasi Masalah
- Merumuskan Masalah
- Mengumpulkan Data
- Menganalisis
- Menemukan Pengetahuan Baru/Kesimpulan
Berbasis Proyek:
- Pertanyaan Mendasar
- Desain Produk
- Penyusunan Jadwal
- Monitoring Proyek
- Menguji Hasil
- Evaluasi
Penilaian
- Penilaian adalah proses pengumpulan informasi secara sistematis berkaitan dengan belajar siswa, pengetahuan, keahlian, pemanfaatan waktu, dan sumber daya yang tersedia dengan tujuan untuk mengambil keputusan mengenai hal-hal yang mempengaruhi pembelajaran peserta didik.
- Penilaian adalah penggunaan berbagai macam teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan berkaitan dengan tingkat kemajuan belajar dan hasil pembelajaran
Komponen Penilaian
Penilaian Otentik
Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara menyeluruh berimbang antara kompetensi pengetahuan, sikap,dan keterampilan)
Penilaian Pembelajaran
- Assessment of learning. Dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai, seperti ujian madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif seperti tes, Quiz, Portofolio, Produk (penilaian hasil belajar).
- Assessment for learning. Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar (formatif), seperti: contoh kerja, catatan anekdot , curah pendapat (penilaian proses belajar).
- Assessment as learning. Mirip dengan assessment for learning, berfungsi formatif & dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, penilaian ini melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri dan penilaian antar teman.
Contoh Format RPP 1 Lembar
Bisa anda download beberapa link dibawah ini:
- Contoh RPP IPA 1 Lembar SMP/MTs
- Contoh RPP Matematika 1 Lembar SMP/MTs
- Contoh RPP IPS 1 Lembar SMP/MTs
- Contoh RPP Akidah Akhlak 1 Lembar MTs
- Contoh RPP Fiqih 1 Lembar MTs
Demikian artikel Cara Menyusun dan Mendesain RPP (Rencana Perangkat Pembelajaran) Sekolah. Pada dasarnya RPP dibuat lebih simpel minimal terdapat tiga komponen yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penilaian. Komponen lain bisa anda tambahkan jika memang sangat diperlukan. Hal lainnya bisa anda anda sesuaikan menurut selera masing-masing.
Penulis: Toto Herdianto
Post a Comment for " Cara Menyusun dan Mendesain RPP (Rencana Perangkat Pembelajaran) Sekolah"
Semoga bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini. Mohon berkomentar yang relevan, tinggalkan saran, atau masukannya